Paman Birin Hijaukan Lahan Sendiri

MARTAPURA – Hamparan lahan di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan dipilih menjadi lokasi penanaman 2.000 pohon. Penghijauan itu sendiri dilakukan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tahun 2016, Rabu (23/11).

Panitia peringatan HMPI dan BMN 2016 yang dalam hal ini Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel menegaskan kegiatan tersebut digelar tentu bukan tanpa alasan. Salah satu alasannya seperti yang disebutkan Rahmaddin MY, adalah penghijauan kembali lahan krtitis di luar kawasan hutan. “Lokasi ini di luar Tahura,” ujarnya.

Dan berdasarkan informasi yang terhimpun  dari sejumlah warga Desa Kiram, lokasi penanaman berbagai jenis pohon sebanyak 2.000  bibit pohon tersebut empunya Gubernur Kalsel H Sahbirin sendiri yang belum lama ini dibelinya.

Luasnya cukup fantastis. Berdasarkan keterangan Mujahidin, salah seorang warga setempat, luas lahan milik Paman Birin yang sebagiannya ditanami ribuan pohon dalam rangka HMPI dan BMN tersebut sekitar 100 hektare. “Belum lawas sidin menukar tanahnya. Setelah sidin jadi gubernur ini pang,” katanya.

Di atas areal lahan, tak jauh dari lokasi seremoni penanam pohon, lanjutnya, dibangun kolam yang kemudian dinamai ‘Kolam Tujuh Bidadari’. Di kolam itu, Paman Birin hampir saban hari datang dan baru pulang hampir tengah malam.

Keberadaan Kolam Ikan Tujuh Bidadari, ujar Mila, warga yang lain, kemungkinan besar akan dibuat serupa kolam pemancingan di Bincau Martapura.

Mila, Mujahidin, juga warga lain mengaku senang dengan kehadiran Paman Birin yang membeli banyak tanah di Desa Kiram. Karena dengan begitu, Desa Kiram otomatis juga akan kian dikenal. Begitu pula pebangunannya, dipastikan akan lebih terpacu.

“Apalagi rencananya jalan di Desa Kiram ini akan dijadikan jalan tol sampai ke Tanah Bumbu. Tentu akan lebih meningkatkan perekonomian warga,” ujar Mila diamini Mujahidin.

Sementara itu, Kisworo Dwi cahyono, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel mengaku menyambut baik kegiatan pohon di Desa Kiram dalam rangka peringatan HMPI dan BMN tahun ini. terlebih lagi yang juga ditanam adalah bibit pohon jenis tanaman lokal.

Hanya perlu juga dicermati, perlu dilakukan pemetaan wilayah kritis dan rawan bencana di Kalsel. Karena terjadinya bencana akhir-akhir ini, semisal banjir, juga disebabkan kondisi alam yang rusak.

“Di wilayah-wilayah kritis dan rawan bencana itulah reboisasi alam perlu dilakukan. Bukan asal tanam berdalih penghijaua,” ujarnya, kemarin.

Lebih lanjut disampaikannya, yang perlu dicermati pula pasca penanam pohon dilakukan. Tak terkecuali perawatan dan sumber pendanaanya. Terlebih lagi, informasi yang sudah menjadi rahasia publik, lahan lokasi penanaman pohon milik gubernur sendiri. 

Sumber : Media Kalimantan edisi Kamis, 24 Nov 2016