DPRD Harapkan Kepastian Pengembangan Bandara Sjamsudin Noor

Banjarmasin - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan mengharapkan kepastian pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin.

"Untuk mengecek kepastian pengembangan Bandara Sjamsudin Noor tersebut, kami mau menemui direksi PT Angkasa Pura (AP) I di Jakarta," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Riswandi di Banjarmasin, Kamis.

"Kita berharap pelaksanaan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor (27 kilometer utara Banjarmasin) bisa mulai Maret ini sebagaimana pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) beberapa waktu lalu," ucapnya sebelum bertolak ke Jakarta menjawab Antara Kalsel.

Pasalnya rencana pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang berdudukan di wilayah Kota Banjarbaru itu sudah beberapa kali mengalami penundaan, tutur anggota DPRD Kalsel tiga periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Sementara keadaan Bandara Sjamsudin Noor sekarang kurang memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan udara, baik yang mau bepergian maupun datang, seperti terminal penumpang, tempat pengambilan begasi, serta lapangan parkir mobil.

"Dengan pengembangan itu, kita berharap akan lebih memberi kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan udara," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut.

"Lebih dari itu, dengan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor tersebut kita berharap semakin memberi daya tarik investor untuk menanamkan modal di Kalsel buat bersama-sama membangun daerah yang kita cintai," demikian Riswandi.

Sebelumnya ketika Menhub Budi Karya Sumadi berkunjung ke Kalsel awal Februari lalu menyatakan, pelaksanaan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor mulai Maret 2017 yang kini tinggal 15 hari lagi.

Pada kesempatan terpisah pemimpin proyek pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Taohid H Hadi menerangkan, rencana pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang merupakan kebanggaan masyarakat Kalsel itu terbagi dua paket dengan total pembiayaan sekitar Rp2,2 triliun. 

Pelaksanaan lelang paket II diantaranya pembangunan apron serta sarana dan prasarana penunjang lain dengan pembiayaan sekitar Rp900 miliar itu sudah selesai, tinggal menunggu pengumuman pemenang oleh direksi pusat.

Sedangkan paket I antara lain pembangunan terminal penumpang serta sarana dan prasarana lainnya dengan perkiraan pembiayaan Rp1,3 triliun, demikian Taohid.

 Sumber : Antaranews Kalsel