Wakil Ketua DPRD Balangan M Nor Iswan Sidak Pasar

Paringin – Banyaknya keluhan masyarakat pedagang pasar Paringin dan pasar tradisional modern Adaro membuat Wakil Ketua DPRD Balangan M Nor Iswan mendadak melakukan sidak ke pasar Paringin dan Tradisional Modern, Kamis (23/11) 

Politisi partai PKS ini ditemani beberapa orang pewagai Disperindagkop dan Kepala UPT Pasar Ihsan Tata Kesuma ini, langsung menuju pasar tradisional modern paringin guna mengetahui terkini satu-satunya pasar tradisional modern di Kalsel ini.

Pertama yang didatangi yakni lokasi penjual ikan. Setelah menanyakan harga, Hamli juga memperhatikan kondisi los pasar yang terlihat banyak kosong dan kebersihannya masih kurang.

Salah satu pedagang ikan, Ansar menyampaikan, jika kondisi pasar sering sepi lantaran ada pedagang ikan lainnya yang berjualan dihalaman pasar.

“Kita ingin para pedagang ikan diluar masuk semua, agar para pembeli terkumpul. Kalau seperti ini kami yang rugi, karena pembeli memilih beli diluar dari pada masuk kedalam,” keluhnya.

Usai melihat pasar tradisional moder, Iswan langsung menuju Pasar Paringin, anggota Dewan dua periode ini langsung disambut banyak keluhan dari pedagang dipasar paling bertama di Balangan yang mengunakan bahan beton sebagai bahan bangunannya.

Para pedagang ramai-ramai menyakan kapan aliran listrik di pasar kembali menyala pasalnya sudah dua minggu lebih, aliran listrik mati akibat diputus PLN setempat.

Selain masalah listrik pedagang juga mengeluhkan petugas kebersihan dan keamanan yang tidak maksimal.

“Kita bayar sewa, kebersihan dan keamanan tapi kondisi pasar sering kotor. Bahkan beberapa kali terjadi pencurian dan tidak ada tanggung jawab dari pengelola,” keluh salah satu pedagang.
Menyikapi keluhan para pedagang ini, Iswan berjanji akan segara memanggil SKPD terkait.

“Kita akan memanggil SKPD terkait masalah pasar ini,” ujarnya disela sidak itu. Karena pengelola pasar ini lintas SKPD, maka kata Iswan, pihaknya akan memanggil SKPD terkait untuk melakukan rapat koordinasi guna menyelesaikan keluhan para pedagang ini.

“Kita akan segara panggil, kalau bisa nanti pengelolaan pasar satu SKPD saja biar lebih mudah mengurusnya,” tegasnya.

Disela itu, menurut kepala UPT Pasar Ihsan Tata Kesuma, terkait masalah listrik sudah ada jalan keluarnya yakni, dengan memasang 1 KWH listrik  untuk tiap 10 buah toko.

Proses pemasangan KWH, kata dia, tinggal menunggu pemenang tender karena proses lelang sudah selesai.

“Dalam waktu dekat ini akan segara dipasang KWH nya. Awalnya kita ingin tiap toko 1 KWH tapi karena anggaran terbatas terpaksa kita pasang 1 KWH untuk 10 toko,” imbuhnya. 

Sumber : Kalimantan Post