Jalan Banjarmasin - Banua Anam Butuh Penanganan Segera
Banjarmasin - Sekretaris Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Riswandi berpendapat perlu penanganan segera perbaikan jalan menghubungkan Banjarmasin Ibu kota Provinsi Kalsel dengan sejumlah kabupaten di banua anam.
"Jika tidak segera penanganan dikhawatirkan kerusakan trans Kalimantan poros tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Banjarmasin - daerah hulu sungai itu semakin parah," ucapnya di Banjarmasin, Jumat.
"Kalau bertambah rusak, apalagi kerusakannya semakin parah, maka memerlukan pembiayaan lebih besar lagi bila dibandingkan dengan hanya perbaikan (penanganan) biasa. Sementara anggaran terbatas," lanjutnya.
Selain itu, jika penanganan terlambat atau berlarut-larut bisa mengganggu kelancaran lalu lintas angkutan umum karena kondisi jalan yang rusak tersebut, apalagi jalan yang ada sekarang satu-satunya dari Banjarmasin - daerah hulu sungai atau sebaliknya.
Jalan Banjarmasin - Banua Anam yang mulai rusak itu pada bagian kanan menuju daerah hulu sungai atau ke Kalimantan Timur (Kaltim) serta kota-kota pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).
Banua Anam atau daerah hulu sungai Kalsel itu meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
"Kalau kita dari daerah hulu sungai menuju Banjarmasin akan terasa kerusakan jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel itu sebelah kiri," tutur Riswandi yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD provinsi tersebut.
Pasalnya secara rutin dalam setahun belakangan, beban berat pada sebelah kiri jalan dari Banua Aman menuju Banjarmasin, ibukota provinsi tersebut, yaitu angkutan semen produksi pabrik PT Conch - sebuah perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalsel.
"Dari penglihatan kami, ketika Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Balangan dan Tabalong beberapa waktu lalu, treler angkutan semen Conch itu bisa mencapai 50 ton," ujarnya.
Sementara daya tahan/kemampuan beban jalan nasional ataupun jalan provinsi di Kalsel maksimal delapan ton atau baru kelas III, oleh sebab itu tidak aneh terjadi percepatan kerusakan jalan, demikian Riswandi.
Sumber : Antaranews Kalsel
"Jika tidak segera penanganan dikhawatirkan kerusakan trans Kalimantan poros tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Banjarmasin - daerah hulu sungai itu semakin parah," ucapnya di Banjarmasin, Jumat.
"Kalau bertambah rusak, apalagi kerusakannya semakin parah, maka memerlukan pembiayaan lebih besar lagi bila dibandingkan dengan hanya perbaikan (penanganan) biasa. Sementara anggaran terbatas," lanjutnya.
Selain itu, jika penanganan terlambat atau berlarut-larut bisa mengganggu kelancaran lalu lintas angkutan umum karena kondisi jalan yang rusak tersebut, apalagi jalan yang ada sekarang satu-satunya dari Banjarmasin - daerah hulu sungai atau sebaliknya.
Jalan Banjarmasin - Banua Anam yang mulai rusak itu pada bagian kanan menuju daerah hulu sungai atau ke Kalimantan Timur (Kaltim) serta kota-kota pedalaman Kalimantan Tengah (Kalteng).
Banua Anam atau daerah hulu sungai Kalsel itu meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
"Kalau kita dari daerah hulu sungai menuju Banjarmasin akan terasa kerusakan jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel itu sebelah kiri," tutur Riswandi yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD provinsi tersebut.
Pasalnya secara rutin dalam setahun belakangan, beban berat pada sebelah kiri jalan dari Banua Aman menuju Banjarmasin, ibukota provinsi tersebut, yaitu angkutan semen produksi pabrik PT Conch - sebuah perusahaan asing yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalsel.
"Dari penglihatan kami, ketika Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta perhubungan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Balangan dan Tabalong beberapa waktu lalu, treler angkutan semen Conch itu bisa mencapai 50 ton," ujarnya.
Sementara daya tahan/kemampuan beban jalan nasional ataupun jalan provinsi di Kalsel maksimal delapan ton atau baru kelas III, oleh sebab itu tidak aneh terjadi percepatan kerusakan jalan, demikian Riswandi.
Sumber : Antaranews Kalsel
Jalan Banjarmasin - Banua Anam Butuh Penanganan Segera
Reviewed by Unknown
on
19.49
Rating:
Tidak ada komentar: