Hidayat Nur Wahid: Ulama Bisa Berperan Melalui Parlemen
Wakil Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nur Wahid, MA |
Dalam
pertemuan itu, Hidayat menjelaskan tentang peran ulama dalam menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui peran serta di lembaga perwakilan
seperti MPR dan DPR. Keberadaan NKRI sebagai harga mati salah satunya adalah
karena peran parlemen. Misalnya Pasal 1 ayat 1 dari UUD NRI Tahun 1945 yang
menyebutkan, bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik.
Hidayat
menceritakan bahwa usia Indonesia setelah merdeka tidak lama. Sebab, pada 15
November 1946, Belanda hanya mengakui negara Indonesia adalah Jawa, Sumatera,
dan Madura. Pada September 1948, sudah berdiri negara Republik Soviet Indonesia
dengan ibukota Madiun. Lalu, pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja
Bundar, Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan UUD RIS dan 16
negara bagian (salah satu negara bagian adalah Republik Indonesia dengan
ibukota di Yogyakarta.
Pada
waktu itu parlemen berperan mengembalikan Indonesia menjadi NKRI. Ini tidak
lepas dari peran ulama. Saat sidang DPR RIS, tampil seorang santri, tokoh
ulama, dan Ketua Faksi Partai Masyumi DPR RIS yaitu M. Natsir. Dalam pidato di
depan sidang DPR RIS, Natsir menyampaikan pidato yang dinamakan Mosi Integral.
Natsir menolak Indonesia dibagi dalam 16 negara RIS. Natsir mengusulkan kembali
pada integralnya Indonesia, yaitu NKRI. Pemerintah Indonesia melalui Bung Karno
dan Bung Hatta setuju dengan Mosi Integral M. Natsir.
“Pada
tanggal 17 Agustus 1950 diproklamasikan NKRI. Kita mengenal dua kali
proklamasi. Jadi 17 Agustus 1945 adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 1950 adalah proklamasi NKRI. Di situlah makna penting dari
hadirnya seorang ulama,” tutur Hidayat Nur Wahid yang juga Wakil Ketua Majelis
Syuro PKS ini.
Dalam
pertemuan itu, Hidayat menguraikan tentang Islam wasathiyah. Islam wasathiyah
adalah Islam di mana para ulama dan umat betul-betul menghadirkan kehidupan
yang menghasilkan khasanah kebaikan, bukan hanya di akhirat tapi juga di dunia.
Bukan hanya kebaikan bersama, tapi juga kebaikan yang membawa
perubahan-perubahan yang mengarah pada keunggulan-keunggulan.
Hidayat
mengharapkan peserta PKU bisa menyelesaikan program pendidikan ini dengan baik
dan berhasil, serta menyebarluaskan pengetahuan dan amanah sebagai ulama.
“Untuk memastikan bahwa umat Islam Indonesia semakin baik lagi,” katanya
sekaligus mengingatkan peran ulama seperti Natsir yang mengembalikan pada
cita-cita Indonesia merdeka, yaitu NKRI.
Hidayat Nur Wahid: Ulama Bisa Berperan Melalui Parlemen
Reviewed by Humas PKS Kalsel
on
19.08
Rating:
Tidak ada komentar: